Sirah Nabawi Masa Awal Kenabian di Mekah hingga Hijrah ke Madinah

[Notulensi iSource #10]

Jumat, 11 September 2015.
Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah UI Depok

Pembicara : Ustadz Alwi Alatas (Penulis Buku-Buku Sejarah Islam).

•Bangsa Arab, antara lain :
1. Arab Ba’idah (Aad, Tsamud, dll) mereka sudah punah.
2. Arab ‘Aribah (Arab asli), mereka umumnya berasal dari Yaman dan beberapa suku darinya melakukan hijrah ke utara
3. Arab Musta’ribah/ Adnaniyah (Arab pendatang), mereka adalah keturunan Ismail AS, dan selanjutnya Adnan, yang telah bercampur dengan penduduk semenanjung Arab.

•Beberapa Kelebihan bangsa Arab :
– Harga diri yang tinggi dan mencintai kemuliaan (mereka rela mati untuk membela harga diri), mungkin ini bersumber dari kenyataan bahwa mereka tidak pernah dijajah.
– Tengah berada di puncak kesusasteraan.
– Kemurahan hati.
– Tekad yang pantang surut.
– Menepati Janji.

•Masa Kecil Rasulullah SAW :
– Ayah beliau, Abdullah (25 tahun), meninggal dunia dan dikubur di Yastrib sebelum Rasulullah SAW lahir atau sekitar dua bulan setelahnya.
– Ibu beliau, Aminah b. Wahab b. Abdu Manaf, nantinya meninggal dunia di al-Abwa’ pada saat beliau masih berusia enam tahun.
– Beliau disusui di perkampungan Bani Sa’ad oleh Halimah b. Abu Dzuaib sejak bayi sampai 4 atau 5 tahun.
– Terjadi peristiwa pembelahan dada pada akhir masa keberadaan beliau di perkampungan tersebut.
– Setelah Aminah wafat, beliau dirawat oleh kakeknya, Abdul Muthalib, antara umur enam sampai delapan tahun.
Sejak umur delapan tahun, setelah kematian sang kakek, beliau diurus oleh pamannya, Abu Thalib.
Pada umur 12 tahun, beliau diajak ke Syam oleh Abu Thalib dan bertemu dengan pendeta Bahira di perjalanan.
– Bahira, baru sampe Busyra, Bahira melihat adanya tanda-tanda kenabian pada diri Rasulullah SAW dan kemudian menyuruh kepada Abi Thalib agar membawanya pulang karena khawatir akan dibunuh oleh orang Yahudi.
– Bangsa arab pada zaman itu sudah tidak memperhatikan kisah-kisah kenabian lagi karena jarak antara jaman Ibrahim AS-Ismail AS ke zaman Rasulullah SAW sangat lama, yang masih memperhatikan kisah-kisah kenabian adalah orang-orang Yahudi di Madinah, karena banyak nabi berasal dari sana.
– Pada masa muda beliau bekerja sebagai pengembala, sebagaimana para nabi lainnya. Sebagai anak dan pemuda, beliau bermain dan beraktivitas sebagaimana rekan-rekan sebayanya. Hanya saja, Allah menjaga beliau dari melakukan hal yang buruk (seperti membiarkan aurat terbuka atau pergi ke tempat yang tidak baik).

• Pada usia 25 tahun Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah b. Khuwailid.
Dari Khadijah beliau mendapatkan anak-anak sebagai berikut:
1. Al-Qasim
2. Zainab
3. Ruqayyah
4. Ummu Kultsum
5. Fathimah
6. Abdullah
Semua putra beliau wafat semasa kanak-kanak. Puteri-puteri beliau hidup hingga datangnya Islam, tapi semuanya meninggal dunia sebelum wafatnya Rasulullah SAW, kecuali Fathimah yang meninggal 6 bulan setelah ayahnya.
Semasa beristerikan Khadijah, Rasulullah SAW tidak menikah dengan perempuan lain.

• Sebelum masa kenabian, Rasulullah SAW, telah memperoleh gelar al-Amin (yang terpercaya).  Ketika beberapa kabilah berseteru keras untuk meletakkan Hajar Aswad di tempatnya (setelah pembangunan kembali Ka’bah), Rasulullah SAW berhasil menengahi keadaan dengan sangat baik.

•Pada masa-masa menjelang turunnya wahyu, Rasulullah SAW merasa semakin gelisah dengan kejahiliyahan kaumnya. Beliau pun mulai sering ber-uzlah ke gua Hira sampai akhirnya menerima wahyu dari Malaikat Jibril as.

•Selama tiga tahun pertama, Rasulullah SAW berda’wah secara sembunyi-sembunyi. Orang-orang mengangap beliau dan para pengikutnya merupakan penganut agama Ibrahim as.

• Orang-orang yang pertama masuk Islam: Khadijah, Ali, Abu Bakar, Zaid b. Haritsah, dan kemudian diikuti oleh yang lainnya.
Mereka biasa berkumpul di rumah Arqam b. Abi Arqam.

• Rasulullah SAW melakukan da’wah terbuka untuk pertama kalinya kepada kaum keluarganya.
Setelah itu beliau menyampaikan da’wah terbuka kepada publik di Masjidil Haram. Abu Lahab menentang beliau dalam kedua kejadian ini.
Sejak saat itu da’wah beliau mulai mendapatkan tantangan keras.
• Penganiayaan yang dialami Rasulullah SAW (beliau pada masa ini dilindungi oleh Abu Thalib):
– Disebut gila, tukang sihir, penyair, atau tukang tenung.
– Dihina, ditertawakan, dan didustakan.
– Dilempari pasir, dilempari kotoran, diludahi.
– Diiming-imingi kesenangan.
– Hendak dibunuh.

•Penganiayaan yang dialami sahabat-sahabat Rasulullah SAW :
– Dicambuk dan ditindih batu (Bilal)
– Disiksa sampai sempat hilang ingatan (Suhaib al-Rumi)
– Tidak diberi makan (Mush’ab b. Umair)
– Disiksa sampai melepuh punggungnya (Khabab b. al-Arat)
– Dibunuh kedua orang tua di depan matanya (Amr b. Yasir)

• Pada tahun 5 kenabian, sekitar 100 orang sahabat ra., di bawah pimpinan Ja’far b. Abi Thalib, melakukan hijrah ke Habsyah. Kaum Quraisy mengutus Amr b. al-Ash dan Abdullah b. Abi Rabi’ah untuk menarik mereka pulang.
Najasyi (Raja Habsyah) menolak permintaan tersebut setelah mendengarkan argumen kedua belah pihak (Najasyi sendiri kemudian masuk Islam).

• Kendati mendapat tekanan keras, da’wah terus berkembang dan pengikutnya semakin banyak. Pada tahun ke-6 kenabian, Hamzah dan Umar masuk Islam. Keislaman mereka semakin memperkokoh barisan Islam.

• Karena gagal menghalang-halangi Rasulullah SAW., orang-orang Musyrik melakukan pemboikotan terhadap Bani Hasyim (sebagai pihak yang melindungi Nabi) dan kaum Muslimin.
Surat pemboikotan ditulis di atas kulit dan digantungkan di dinding Ka’bah.
Pemboikotan ini berlangsung selama tiga tahun, tahun 7-10 kenabian.
Pemboikotan dihentikan setelah ada provokasi dari Hisyam b. ‘Amr dan empat kawannya, dan ternyata suratnya sendiri sudah rusak dimakan rayap (kecuali bagian yang tertulis di atasnya asma’ Allah).

• Pada tahun kesepuluh juga, tak lama setelah berakhirnya pemboikotan, paman dan istri Rasulullah SAW meninggal dunia. Beliau pergi ke Ta’if bersama Zaid bin Haritsah untuk mendapatkan perlindungan, tapi beliau malah diusir dan dianiaya. Beliau kemudian masuk Makkah lagi lewat perlindungan Muth’im b. Adi.

• Mencari basis di luar makkah : Rasulullah SAW menyampaikan da’wah kepada kabilah-kabilah di luar Makkah, tapi kebanyakan mereka menolak da’wah beliau. Pada musim haji tahun 11 kenabian, enam orang Khazraj dari Yastrib memeluk Islam dan membawa da’wah Islam ke negeri mereka.

• Beberapa waktu menjelang Hijrah, Allah SWT meng-isra’-kan Rasulullah SAW. Perintah shalat lima waktu turun pada peristiwa ini.

• Bai’at Aqabah 1 : Ini terjadi pada tahun ke-12 kenabian. 12 laki-laki dari Yastrib bertemu dengan Nabi saw di bukit Aqabah. Mereka mengikrarkan Bai’at yang pertama. Rasul mengutus Mush’ab b. Umair untuk berda’wah di Yastrib.

• Bai’at Aqabah II : Ini terjadi pada musim haji tahun ke-13. 73 laki-laki dan 2 perempuan berbai’at pada Nabi SAW (bai’at Qital) secara rahasia di Aqabah.  Ini merupakan persiapan hijrah Nabi ke Yastrib/ Madinah (serah terima dari Bani Hasyim ke pihak Anshar).

Sesi Tanya Jawab :
• Mengapa sebelum hijrah banyak yang ingin membunuh Rasulullah SAW?
– Keinginan membunuh Nabi sudah ada dari dulu, namun bagi orang arab sangat memalukan jika membunuh orang terhormat, bisa terjadi perang antar kabilah, karena banyak kafilah yang melindungi Rasulullah SAW.
Namun pada puncaknya (sebelum hijrah) akhirnya orang-orang kafir tersebut, mereka merencanakan juga pembunuhan terhadap Rasulullah SAW.
Setiap kafilah mengirim pemuda yang kuat dan membuat kesepakatan untuk menusukan pedangnya bersama-sama sehingga Bani Hasyim akan kesulitan untuk menuntut darah.

Wallahu a’lam

Email : ustadsalamui@gmail.com
Twitter : @UstadzSalam
Ask.fm/ustadzsalam
Narahubung : 085959066699 (Ustadz Salam)

Salam UI 18 : Infinitely Enlighten You !

Tinggalkan komentar