Muslim Lebih Kristen daripada Orang Kristen

Ada banyak ayat Alquran yang mengatakan bahwa umat Muslim harus beriman pada Yesus a.s.

Islam adalah satu-satunya agama non-Kristen yang mewajibkan pengikutnya untuk beriman pada Yesus Kristus a.s.  Tidak ada Muslim yang benar-benar Muslim jika dia tidak beriman pada Yesus Kristus a.s. Umat Muslim percaya, yakin bahkan beriman bahwa Yesus Kristus a.s adalah salah satu Rasul Allah swt. Kami (Muslim) beriman bahwa dia terlahir dengan mukjizat tanpa ayah dimana banyak orang Kristen sekarang tidak mempercayainya. Kami beriman bahwa dia menghidupkan orang mati dengan izin Tuhan. Kami beriman bahwa dia menyembuhkan orang buta dan kusta atas izin Tuhan.

Umat Muslim dan Kristen berjalan beriringan. Lantas di mana letak perbedaannya? Letak perbedaannya adalah banyak orang Kristen berkata bahwa Yesus Kristus a.s mengaku sebagai Tuhan. Mereka berkata bahwa Yesus adalah Tuhan. Di dalam Bibel, tidak ada satu pernyataan pun bahwa Yesus Kristus sendiri berkata “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku!”.

Faktanya, di dalam Bibel, disebutkan dalam Gospel Yohanes 14:28, Yesus Kristus a.s berkata “Bapa lebih besar daripada aku”. Gospel Yohanes 10:29 “ Bapa lebih besar daripada segalanya”. Gospel Matius 12:28 “Aku mengusir setan dengan ruh Tuhan”. Gospel Lukas 11:20 “Aku mengusir setan dengan kuasa Tuhan”. Gospel Yohanes 5:30 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan yang kudengar dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendak sendiri, melainkan kehendak Tuhan.”

Siapapun yang berkata,”Aku tidak menuruti kehendak sendiri, melainkan kehendak Tuhan” adalah seorang Muslim. Yesus Kristus adalah seorang Muslim. Dia tidak mengaku sebagai Tuhan. Kami beriman bahwa Yesus Kristus a.s adalah salah satu nabi Tuhan tapi dia bukan Tuhan. Di sini kita berbeda.

Muslim harus mengikuti ajaran Yesus a.s.

Ketika Yesus Kristus datang ke dunia ini, dia hanya diutus untuk bangsa Yahudi. Hanya untuk Bani Israil.

Quran berfirman dalam surat saff[61]:6

Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata”.

Disebutkan dalam surat Ali Imran [3]:49 bahwa

“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”

Disebutkan dalam Gospel Matius 10:5-6 dimana Yesus Kristus berkata “Janganlah kamu menyimpang ke jalan para Jentile.” Siapakah para Jentile ? Orang non-Yahudi (Hindu, Muslim). “Janganlah kamu menyimpang ke jalan para Jentile atau masuk ke dalam kota orang Samaria melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel“. Pesan yang sama diulangi di Gospel Matius 15:24, dia berkata kepada para murid “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”. Jadi Yesus Kristus hanya diutus untuk Bani Israil. Dan pesannya diikuti hanya untuk periode waktu tertentu saja. Itu yang dikatakan Bibel dan Alquran.

Dalam Bibel juga disebutkan dalam Gospel Lukas 2:21 bahwa Yesus Kristus a.s disunat pada hari kedelapan. Kami (Muslim) disunat. Mayoritas orang Kristen tidak disunat.

Jadi jika seorang Kristen adalah orang yang mengikuti ajaran Yesus Kristus a.s, maka umat Muslim lebih Kristen daripada orang Kristen itu sendiri.

Disebutkan dalam Bibel kitab Efesus 5:18 agar jangan mabuk,  dalam kitab Amsal 20:1 “Anggur adalah pencemooh”. Jadi menurut Bibel, umat Kristen tidak boleh minum alkohol. Kami sebagai Muslim tidak minum Alkohol. Dalam Alquran surat Maidah [5]: 90 bahwa alkohol itu haram. Kami tidak menyentuhnya. Kami sama sekali tidak meminumnya. Umat Muslim adalah komunitas terbesar yang tidak minum alkohol.

Disebutkan juga dalam Bibel bahwa orang Kristen tidak boleh makan babi dalam beberapa tempat. Disebutkan dalam kitab Imamat 11:7-8, kitab Ulangan 14:8, kitab Yesaya 65:2-5, tidak kurang dari lima tempat, bahwa orang Kristen tidak boleh makan babi. Kami sebagai Muslim tidak makan babi, tapi mayoritas orang Kristen makan babi.

Jadi jika Kristen artinya orang yang mengikuti ajaran Yesus Kristus a.s, kami sebagai Muslim lebih Kristen daripada orang Kristen itu sendiri.

Ketika Yesus Kristus ditanya “Apakah perintah yang utama ?” dia menyebutkan dalam Gospel Markus 12:29, dia berkata “Dengarlah hai orang Israel, Allah Tuhan kita, Tuhan itu satu (esa).” Kami sebagai Muslim tidak beriman kecuali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mayoritas orang Kristen beriman pada trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Jadi jika kau berkata Kristen adalah orang yang mengikuti ajaran Yesus Kristus a.s, Kami (Muslim) lebih Kristen daripada orang Kristen itu sendiri.