Resume Mikroekonomi Sukirno Bab 9 dan 10

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan

Produksi biasanya dilakukan oleh organisasi perusahaan. Berikut ini bentuk-bentuk organisasi perusahaan.

  1. Perusahaan perseorangan (contoh : penjual sate, toko kelontong dan lain-lain). Keuntungannya adalah kebebasan yang tidak terbatas oleh pemiliknya.
  2. Perusahaan Perkongsian atau Firma (perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang, yang menjalankan perusahaannya dengan bersepakat untuk bersama menjalankan usaha dan membagi keuntungan sesuai perjanjian yang disepakati bersama.)
  3. Perseroan Terbatas (dapat mengumpulkan modal dengan cara mengeluarkan saham-saham dan menjualnya kepada masyarakat.)

Terdapat juga bentuk lain organisasi perusahaan, yaitu :

  • Perusahaan Negara

Perusahaan negara di Indonesia disebut dengan BUMN. Sifatnya pengelolaannya mirip seperti perseoran terbatas. Perbedaannya pada saham-saham BUMN yang merupakan milik pemerintah suatu negara.

  • Perusahaan Koperasi

Perusahaan yang bukan untuk mencari keuntungan pemasukan, tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Terdapat tiga jenis yaitu konsumsi, produksi dan kredit yang semuanya disesuaikan dengan kepentingan anggotanya.

Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi  

Dalam teori ekonomi akan dilihat berbagai jenis perusahaan tersebut sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang sama yaitu mengatur penggunaan faktor produksi dengan efisien sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut pandang ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan sehingga mereka akan melakukan kegiatan produksi sampai pada tingkat di mana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum. Keuntungan akan diperoleh jika hasil penjualan melebihi biaya produksi dan kerugian akan dialami jika hasil penjualan kurang dari biaya produksi.

Keuntungan yang diperoleh akan dipengaruhi oleh faktor produksi dan tingkat produksi. Hubungan antara hal-hal yang mempengaruhi ini disebut dengan fungsi produksi. Faktor produksi dapat dibedakan dalam empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawanan. Dalam analisis teori ekonomi, akan misalkan faktor lain yang tidak diamati berada pada jumlah yang tetap, atau tidak berubah. Jumlah produksi yang dianalisis hanya dengan hubungannya terhadap jumlah tenaga kerja yang berubah-ubah. Memang kemudian dalam analisa teori ekonomi, dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Jangka pendek bila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. Jangka panjang jika semua faktor produksii dapat mengalami perubahan.

Fungsi produksi selalu dinyatakan sebagai berikut Q = f(K, L, R, T), dengan K sebagai jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja, R sebagai kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan.

Teori Produksi dengan Satu faktor Perubah

Teori produksi sederhana ini menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Faktor produksi lain dimisalkan berada pada jumlah yang sama.

Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang

Hukum ini menyebutkan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (dalam hal ini tenaga kerja) terus menerus sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan turun.

Produksi Marjinal dan Produksi Rata-rata

Produksi Marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Produksi rata-rata adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Hubungan-hubungan ini dapat ditunjukkan secara grafik.

Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah

Dalam hal ini dimisalkan tenaga kerja dan modal dapat berubah, sedangkan faktor produksi lain tetap. Dimisalkan pula bahwa kedua faktor produksi tersebut dapat dipertukarkan penggunaannya. Tenaga kerja dapat menggantikan modal dan sebaliknya.

Kurva Produksi Sama (Isoquant) adalah kurva yang menunjukkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Garis Biaya Sama (Isocost) adalah garis yang menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Dari garis dan kurva ini akan diperoleh kesimpulan untuk memaksimumkan produksi dan meminimumkan biaya.

Teori Biaya Produksi

Biaya Produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksi perusahaan tersebut. Dibagi menjadi dua bagian jangka waktu, jangka pendek adalab biaya jika faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya sedangkan jangka panjang adalah biaya dimana semua faktor produksi dapat berubah jumlahnya.

Analisis tentang biaya produksi memperhatikan dua hal, yaitu biaya produksi rata-rata dan biaya produksi marjinal (tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.)

Biaya Total dan Jenis Biaya Total

Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap total dan biaya berubah total. Biaya tetap total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Biaya berubah total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.

Biaya Rata-rata dan Marjinal

Biaya rata-rata terdiri atas tiga bagian, yaitu;

  1. Biaya tetap rata-rata yang adalah biaya tetap total untuk suatu produksi dibagi dengan jumlah produksinya tersebut.
  2. Biaya berubah rata-rata yang adalah biaya berubah total untuk suatu produksi dibagi dengan jumlah produksinya.
  3. Biaya total rata-rata yang adalah biaya total suatu produksi dibagi dengan jumlah produksinya. Dan yang dimaksud dengan biaya marjinal adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit.

Contoh dalam tabel.

Jumlah pekerja Jumlah Produksi Biaya tetap total Biaya berubah total Biaya total Biaya marjinal Biaya tetap rata-rata Biaya berubah rata-rata Biaya total rata-rata
0 0 50 0 50
1 2 50 50 100 25 25 25 50
2 6 50 100 150 12.5 12.5 16.7 25
3 12 50 150 200 8.3 8.3 12.5 16.7
4 20 50 200 250 6.25 6.25 10 12.5
5 27 50 250 300 7.1 7.1 9.3 11.1
6 33 50 300 350 8.3 8.3 9.1 10.6
7 38 50 350 400 10.0 10.0 9.2 10.5
8 42 50 400 450 12.5 12.5 9.5 10.7
9 45 50 450 500 16.7 16.7 10 11.1

Skala Ekonomi dan Tidak Ekonomi

Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin rendah. Produksi yang meninggi membuat perusahaan menambah kapasitas produksi dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien.

Berikut faktor skala ekonomi.

  1. Spesialisasi faktor produksi. Dalam perusahaan ukuran kecil, pekerja bisa melakukan beberapa tugas. Demikian maka tidak terdapat ketrampilan yang tinggi. Dalam perusahaan besar, setiap pekerja bertugas di satu tugas tertentu saja, dan ini menambah ketrampilan mereka. Produktivitas yang semakin tinggi akan menurunkan biaya per unit.
  2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain. Semakin banyak pembelian, maka harga barang untuk produksi akan semakin murah. Ini menurunkan biaya per unit dari produksi.
  3. Memungkinkan produk sampingan. Yaitu pemanfaatan bahan yang tidak terpakai dalam produksi. Keuntungan dari pemanfaatan ini akan menurunkan biaya total per unit dari produksi
  4. Mendorong perkembangan usaha lain. Yaitu pengembangan usaha perusahaan yang membantu produksi. Misalkan mengembangkan perusahaan, sehingga perusahaan mengatur dan menyediakan sendiri sistem transportasi hasil produksi mereka.

Skala tidak ekonomi terjadi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin tinggi. Dalam hal ini biasanya disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Misalnya dalam perusahaan yang sangat besar, yang harus dipimpin oleh beberapa manajer. Hal ini dapat mengakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Keadaan ini kurang efisien dan dapat menyebabkan biaya produksi rata-rata yang semakin meninggi.

Penulis : Donny Ambarita (dengan sedikit perbaikan)

Tinggalkan komentar