EKSPLORASI ENERGI PANAS BUMI DI INDONESIA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DALAM NEGERI

Latar Belakang

Seperti yang telah kita ketahui, saat ini cadangan energi fosil di negara kita semakin menipis sedangkan penggunaannya dilakukan secara berlebihan. Jika terus dibiarkan, katersediaan energi akan terancam. Oleh karena itu, kita perlu mencari terobosan sumber energi baru. Salah satu sumber energi baru yang perlu mendapat perhatian serius adalah geothermal atau panas bumi.

Indonesia memiliki sekitar 40% potensi panas bumi dunia sekaligus yang terbesar di dunia. Potensi panas bumi tersebut tersebar di 251 lokasi. Di sisi lain, 50 juta rakyat Indonesia masih belum menikmati listrik. Pemerintah seharusnya mengeksplorasi potensi panas bumi tersebut sebagai sumber energi pembangkit listrik demi kepentingan masyarakat. Apalagi saat ini ketersediaan bahan bakar fosil yang menjadi sumber energi pembangkit listrik sudah semakin menipis.

Saya harap esai ini akan membuat kita lebih memahami tentang energi panas bumi, betapa kayanya kita akan energi panas bumi, pentingnya peralihan energi ke energi terbarukan, pemanfaatannya sebagai sumber energi listrik. Selain itu, semoga esai ini juga dapat membuat pemerintah segera melakukan upaya-upaya serius untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi dalam ekspoitasi energi panas bumi di Indonesia.

Kekayaan Energi Panas Bumi di Indonesia

Proses terbentuknya energi panas bumi dipicu oleh aktivitas tektonik di dalam perut bumi. Magma ini membuat lapisan bumi di sebelah atasnya mengalami peningkatan temperatur. Ketika lapisan ini bersentuhan dengan air maka akan menjadi uap panas bertekanan tinggi. Inilah energi potensial yang kemudian dikenal sebagai energi panas bumi atau geothermal energy.

Peta Potensi Panas Bumi Indonesia

Indonesia merupakan negeri kepulauan yang sangat beruntung karena dilewati oleh jalur gunung api dunia (ring of fire). Karena memiliki banyak gunung api, Indonesia menjadi pemilik sekitar 40% potensi panas bumi dunia. Potensi energi panas bumi di Indonesia juga erat kaitannya dengan letak Indonesia di antara dua lempeng mayor (lempeng Pasifik dan Asia) serta lempeng minor (lempeng Filipina).

Berbicara tentang potensi, Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang besar. Menurut data PT Pertamina Geothermal Energy, Indonesia memiliki 40% dari seluruh potensi panas bumi di dunia. Kementerian ESDM memperkirakan kapasitas seluruh cadangan dan sumber daya energi panas bumi di Indonesia mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik). Jumlah energi tersebut setara lebih dari 200 milyar barrel minyak.

Wilayah potensi panas bumi di Indonesia terbilang luas yakni mencakup 251 lokasi di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga ujung barat Papua. Kurang lebih 80% lokasi tersebut berasosasi dengan sistem vulkanik aktif seperti Sumatera (81 lokasi), Jawa (71 lokasi),  Bali dan Nusa Tenggara (27 lokasi), Maluku (15 lokasi) dan terutama Sulawesi Utara  (7 lokasi). Sedangkan yang berada di lingkungan non vulkanik aktif yaitu di Sulawesi (43 lokasi), Bangka Belitung (3 lokasi),  Kalimantan (3 lokasi) dan Papua (2 lokasi).

Keunggulan Energi Panas Bumi

Banyak keunggulan dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi alternatif. Panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbersih. Emisi energi panas bumi tak mengandung polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang diinjeksikan kembali kedalam bumi. Air yang diinjeksikan kembali tersebut dapat kembali membawa panas bumi ke permukaan bumi sehingga dapat dimanfaatkan lagi. Terus menerus seperti itu sehingga dapat dikatakan bahwa panas bumi relatif tidak akan habis.

Energi panas bumi bersifat ramah lingkungan sehingga tidak menyebabkan pencemaran. Fasilitas produksi energi panas bumi hampir atau sama sekali tidak menyebabkan pencemaran yang membahayakan berupa gas dan cairan beracun atau materi padat lain. Bahkan polusi suara pun tidak akan pernah ditemukan di pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP. Fasilitas berjalan senyap karena suara yang dihasilkan saat beroperasi hanya beberapa decibel.

Dibandingkan dengan energi alternatif lain seperti tenaga surya dan angin, sumber energi panas bumi bersifat konstan sepanjang musim. Pembangkit listrik tenaga surya tidak akan mampu menghasilkan listrik saat udara mendung. Pembangkit listrik tenaga angin akan efisien hanya jika hembusan angin kencang. Berlawanan dengan keduanya, energi panas bumi selalu dapat diandalkan dan konstan meskipun udara mendung, tak ada angin bahkan cuaca buruk sekalipun.

Dengan potensi yang sangat besar tersebut, sudah seharusnya panas bumi dimanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah untuk pembangkit listrik mengingat kebutuhan akan listrik yang masih besar dan akan semakin besar sementara kita sudah tak bisa lagi bergantung pada energi fosil yang jumlah cadangannya kian menipis.

Kebutuhan Listrik di Indonesia

Elektrifikasi di Indonesia saat ini mencapai 80,5%. Artinya 20% masyarakat kita belum menikmati listrik. Lalu 20% itu sekitar 12,5 juta kepala keluarga atau jika berpatokan data BPS, sekitar 50 juta jiwa belum mendapatkan listrik (Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, 2014).

Berdasarkan grafik yang dikeluarkan oleh Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) dan Tim Energi BPPT, terlihat bahwa selama kurun waktu tersebut rata-rata kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun dengan pertumbuhan listrik di sektor komersial yang tertinggi, yaitu sekitar 7,3% per tahun dan disusul sektor rumah tangga dengan pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 6,9% per tahun.

Penambahan itu dikarenakan kebutuhan listrik Indonesia pada 2022 akan mencapai 386,7 terrawatt hours (TWh), termasuk untuk Jawa-Bali sebesar 275 TWh, Indonesia Timur 46 TWh, Sumatera 65,7 TWh (Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jarman, 2015).

Eksplorasi Energi Panas Bumi untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik

Pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik dapat dilakukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di 251 wilayah yang memiliki potensi panas bumi. Skema eksplorasi energi panas bumi ditunjukkan melalui gambar di bawah.

Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi sendiri secara singkat adalah sebagai berikut:

Sayangnya, dari potensi besar energi panas bumi di Indonesia yang sangat besar tersebut, baru kurang dari 4 persen saja yang telah dimanfaatkan. Tidak banyak pembangkit listrik tenaga panas bumi yang telah beroperasi di Indonesia. Dari yang sedikit tersebut antara lain : PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).

Kendala-kendala dan Solusi-solusi dalam Eksplorasi Panas Bumi

Upaya untuk mengeksplorasi energi panas bumi untuk sumber daya listrik memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak kendala yang dihadapi. Kendala-kendala tersebut mulai dari biaya instalasi yang mahal, sulitnya akses ke lokasi yang berada di tengah hutan, kurangnya minat investor untuk berinvestasi hingga kurangnya sumber daya manusia yang ahli dalam mengeksplorasi panas bumi.

Pembangunan instalasi pembangkit listrik panas bumi memakan biaya yang tidak murah. Biaya pembuatan satu sumur panas bumi saja dapat mencapai 5 juta Dollar Amerika belum termasuk turbin pembangkit dan infrastruktur penunjang lain. Biaya terbesar dalam pengelolaan lapangan panas bumi adalah untuk eksplorasi dan pengeboran panas bumi. Hal ini karena pada umumnya lapangan panas bumi memiliki temperatur yang cukup tinggi yaitu lebih dari 2000C sehingga memerlukan peralatan eksplorasi dan pengeboran khusus.

Masih terdapat permasalahan dalam pengembangan panas bumi di kawasan hutan suaka alam maupun hutan konservasi. Sumber-sumber panas bumi yang berada di kawasan tersebut sampai saat ini dilarang untuk dikembangkan. Faktanya, sekitar 30 persen potensi panas bumi di Indonesia berada di kawasan hutan suaka alam dan hutan konservasi. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM seharusnya membenahi kebijakan pelarangan ini karena pengembangan panas bumi tidak bersifat merusak lahan.

Investor kurang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Proyak ini memerlukan waktu lama dan risiko yang sangat besar. Modal akan kembali dalam jangka waktu lama. Menurut data berbagai sumber, perusahaan listrik tenaga panas bumi di Indonesia saat ini baru ada 3 yaitu Chevron sekitar 525 MW (Mega Watt), Star Energi sebesar 350 MW dan Pertamina Gheotermal sebesar 225 MW. Indonesia harus berusaha keras dalam menarik investor untuk mengeksplorasi cadangan panas bumi. Pemerintah harus memastikan iklim investasi yang kondusif serta harga penjualan yang menguntungkan.

Sumber daya manusia daerah yang ahli dalam pengelolaan lapangan panas bumi jumlahnya masih sangat sedikit. Padahal, berdasarkan UU No.27 tahun 2003, pemerintah daerah dituntut untuk mengawasi operasi pengelolaan lapangan panas bumi di daerahnya. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah daerah yang wilayahnya memiliki potensi panas bumi memberikan perhatian khusus kepada putra daerahnya agar dapat mengemban ilmu di bidang panas bumi.

Masalah-masalah pokok dalam pengembangan panas bumi di Indonesia tersebut seharusnya dapat diatasi oleh pemerintah mengingat Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, yaitu sekitar 29 GWe. Jika permasalahan tersebut dapat diatasi dengan sempurna, tentu semua potensi panas bumi yang ada di dalam perut Indonesia dapat dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, salah satunya listrik.

Kesimpulan

Saat ini cadangan energi fosil di Indonesia semakin menipis sehingga kita membutuhkan terobosan sumber energi baru seperti geothermal atau panas bumi. Energi panas bumi merupakan energi panas yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Indonesia memiliki sekitar 40% potensi panas bumi dunia sekaligus yang terbesar di dunia. Potensi panas bumi tersebut tersebar di 251 lokasi.

Keunggulan energi panas bumi dibanding sumber energi lainnya antara lain energi panas bumi merupakan sumber energi terbersih, relatif tidak akan habis, ramah lingkungan dan bersifat konstan.

Di samping itu, melihat masih banyaknya masyarakat yang masih belum menikmati listrik serta tingginya pertumbuhan permintaan listrik, pemerintah seharusnya berupaya untuk mengekplorasi energi panas bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan membangun banyak PLTP di daerah-daerah yang potensial. Sayangnya tidak terlihat upaya serius dari pemerintah untuk melakukannya. Masih sedikit sekali PLTP yang telah dibangun.

Upaya untuk mengeksplorasi energi panas bumi untuk sumber daya listrik memang tak mudah. Banyak kendala yang harus dihadapi. Kendala-kendala tersebut mulai dari mahalnya biaya instalasi, sulitnya akses ke lokasi, kurangnya minat investor untuk berinvestasi hingga kurangnya sumber daya manusia yang ahli. Masalah-masalah tersebut seharusnya dapat diatasi oleh pemerintah agar semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati listrik.

Daftar Pustaka
• pge.pertamina.com
https://www.its.ac.id/berita/14497/en
https://www.academia.edu/8346423/Alternative_Energy_of_Geothermal_Indonesia_Archipelago
https://www.academia.edu/6745516/Panas_Bumi_Merangkak_Perlahan_Menuju_Kematangan
http://esdm.go.id/berita/56-artikel/3418-mengenal-teknologi-pembangkit-listrik-panas-bumi.html?tmpl=component&print=1&page=
http://esdm.go.id/berita/56-artikel/3418-mengenal-teknologi-pembangkit-listrik-panas-bumi.html?tmpl=component&print=1&page=
http://www.listrikindonesia.com/indonesia_bagian_barat__gudang_panas_bumi__dan_uranium__40.htm
http://www.indoenergi.com/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-energi.html
http://www.otp-geothermal.co.id/id/energi-geothermal/keunggulan-energi-panas-bumi.html
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/geothermal/
http://alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/4099–pemanfaatan-panas-bumi-atau-geotermal-untuk-pembangkit-listrik-butuhkan-kadar-air-yang-bagus.pdf
http://www.beyondenergynews.com/berita-1056-pengembangan-geothermal-di-indonesia-masih-banyak-kendala.htmls
http://www.bakrieglobal.com/news/read/3194/Pengembangan-Panas-Bumi-Perlu-Solusi-Terintegrasi

Tinggalkan komentar